Badan Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menekankan berartinya pembakuan di Bagian Eksekutif Penimbangan Alat transportasi Bermotor( UPPKB) Tomo, Sumedang, Jawa Barat supaya dapat bekerja 24 jam tanpa memunculkan kemacetan. Sigit berkata akumulasi sarana parkir serta bangunan buat menaruh benda yang butuh diturunkan sepanjang penindakan.
” UPPKB jika dapat terdapat pembakuan, alhasil kala UPPKB berjalan sepanjang 24 jam tidak terjalin kemacetan. Jadi wajib terdapat parkir yang lumayan, wajib terdapat tempat penyimpanan benda, seandainya terdapat penindakan barangnya wajib diturunkan, terdapat bangunan gitu,” tutur Sigit di UPPKB Tomo, Sumedang, Jawa Barat, Jumat( 23 atau 08).
Bagi Sigit, buat tingkatkan daya guna UPPKB di Indonesia, butuh terdapat usaha pelampiasan pembakuan di dekat 80- 89 UPPKB yang telah terdapat di Indonesia, tercantum di UPPKB Tomo Sumedang.
” Aku duga di Indonesia, katakanlah terdapat eksisting 80( UPPKB), cobalah penguasa penuhi pembakuan dekat 80- 89 UPPKB. Eksisting yang telah terdapat cobalah dipadati, alhasil warga dapat menggunakan serta dapat menjamin kelancaran kemudian rute,” imbuh Badan Bagian PKS ini.
Sigit pula menganjurkan pemakaian teknologi, semacam Kamera pengaman, buat memantau benda di titik masuk UPPKB.” Semenjak dari sana( titik masuk) telah kedapatan benda ini apa serta gimana, alhasil kala ia masuk di mari( UPPKB) telah lebih apik serta lebih kilat. Ingin ditindak, ingin dipotong ataupun langsung lulus, tidak butuh didata lagi sebab telah terekam,” nyata Legislator Dapil Jatim I.
Tidak hanya itu, Sigit menulis masukan hal perlunya parasut hukum yang lebih besar. Ia menganjurkan supaya penindakan tidak cuma menyimpang pengemudi, namun pula owner alat transportasi serta benda.
Badan Komisi V DPR
” Aku duga masukan baik, kita hendak rapatkan. Serta mudah- mudahan tidak butuh hingga ke( mengganti) hukum, lumayan peraturan menteri ataupun SKB atau Pesan Ketetapan Bersama antarmenteri, semacam Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, serta Menteri Perindustrian,” tutupnya.